Assalamu alaikum Wr. Wb
Di antara 2 temanku itu, hanya saya yang
paling beleng masalah tulis menulis. Sebenarnya menulis bukan bakatku, malah
tidak berbakat sama sekali. Lihat saja di postinganku yg sebelum2nya, Sangat TIDAK
KEREN -_- tapi, apa ruginya mencoba berbagi kisah dgn fans fans ku di
sekeliling. Apalagi mereka yg tiap hari mention mention di twitter supaya saya
ngepost tulisan saya lagi *tabur cium jauh*
oke, mulai..
Minggu,
17 February 2013
Ini
certanya waktu pulang kampung di Raha. Hari ini, rencana pagi2 mau naik gunung.
Gunung Wakila. Tempatnya di Desa Kondogia. Lumayan jauhlah dari Kota Raha. Saya
dan 3 orang temanku memulai perjalanan ini. Di jalan, sebelum memasuki area
perkebunan jagung warga sekitar saya sempat jatuh dari motor. Maklumlah,
jalanan yg penurunan tajam, belum di aspal, licin karena semalam itu daerah
sini sepertinya hujan. Apalagi tebenganku sotta-sotta juga bawa motor. Sampe
sampe sayap kiri motorku tergores parah -__- Untung saja itu tempatnya sunyi.
Jadi tidak ada orang yang lihat.
Setelah
memarkir motor di lokasi perkebunan warga, mulailah jalan kakinya. Tiga kali
naik turun gunung untuk bisa sampai puncak tertinggi gunung Wakila. Samapi sempat
ketemu biawak aneh. Biasanya kan biawak kalo liat manusia, biawaknya yang lari.
Ini malah saya yang di kejar biawak. Waktu biawaknya berhenti, trus di usir2
malah tidak mau pergi juga. Ih, setan kah ini biawak? Yang jaga gunung kah ini?
Dengan
muka sok jago kita ber4 mulai berdoa. Masih sementara berdoa temanku Fitri
bicara “Permisi, kita Cuma mau numpang foto2 saja di atas” seperti izin masuk
lokasi Dunia Lain -___- . Percaya tidak percaya. Tdk lama, biawaknya jalan
pelan2 dan menghilang menuju tempat lain.
Okee,
akhirnya sampe juga di puncak.
*sebaiknya
apa yang kita lakukan di puncang tidak usah diceritakan secara detail. Intinya
sampe di atas kita Cuma istrahat, baring-baring sedidkit, foto-foto dan
selesai.
Perjalanan
pulang. Setelah naik turun lagi, sampe di parkiran motor. Dengan sepatu, celana
dan motor yang kotor karena tanah merah kita mulai lagi perjalanannya. Karna
trauma waktu di jalan pergi sempat jatuh, akhirnya kita ambil jalan memutar
yang mukin lebih aman. Dan apa yang terjadi? Ya, kita tersesat. 3 kali melewati
pemakaman, tidak ada rumah warga di sekitar. Maklum, masih di lokasi hutan dan
kebun belum sampai di Desa Cuma pondok kecil milik pemilik kebun. Dan sialnya
lagi tidak melihat ada orang lain selain kita disini.
Sotta
sota berhadiah lagi kita. Sekarang kita tersesat. Yah, Kita tersesat dan lupa
membawa kerang ajaib. Kalau kita tiba-tiba dibunuh bagaimana? Kalau ada ular
bagaimana? Kalau da perampok bagaimana? Kalau ada setan bagaimana? Terlalu
banyak kata kalu dan bagaimana -_-
Setelah
tebak tebak jalan, akhirnya sampailah kita di jalan besar. Sempat beberapa kali
bertanya jalan menuju Kota sama warga, bermodalkan bahasa daerah yg kita tau
akhirnya kita bisa pulang.
Saya belum kapok untuk kesana lagi. Tapi jan
janmi juga kalo mau pergi Cuma 4 orang lagi. Beh, takutkumi.
Sekian.. akhir kata saya Ucapkan
Assalamualaikum Wr.Wb
- Salam Artis
2 komentar:
Kyak ny admin yg nge post tulisan ini jualan kacang sj di kayu2..... hhahaha
udah dua bulan menekuni pekerjaan itu kaliiii beiibh :p
Posting Komentar