Jumat, 26 Juli 2013

puisi di hari puisi nasional








selamat sore, siang, pagi atau malam readers kece yang semakin hari semakin kece :* selamat berpuasa yah. Selamat menghitung hari menuju hari kemenangan dan selamat tanggal dua puluh enam juli juga. Ihiiiy ~
readers kece tau gak kalau tgl 26 Juli tahun 2013 ini diperingati sebagai hari puisi nasional pertama? Kalau masih ada yang enggak tau, sini admin jelaskan *menyamar jadi guru* :D
tanggal 26 juli diperingati sebagai hari puisi nasional, karena pada tanggal 26 Juli merupakan hari lahir penyair Chairil Anwar. Sekaligus bentuk apresiasi dan penghargaan Indonesia atas dedikasinya dalam berbagai karya. *gituuuuuu readers…


Admin 1 bersama ibunda
admin 2 bersama ibunda
admin 3 bersama ibunda
 

nah, untuk meramaikan dan turut berperan dalam perayaan puisi nasional pertama inilah admin berinisiatif untuk mengisi blog kali ini dengan sebuah puisi. Mm, puisinya sih, gak sebagus puisinya penyair handal Chairil Anwar, tapi semoga readers kece sekalian suka yah?!!
aaaamiiiin :”)


IBU
Oleh: salah satu admin :D

Ibu…
Saat namamu ku ucapkan, bergetar rasanya hati kecil ini
Teringat semua tingkah yang pernah bahkan sering menyakitimu bu
Dulu bibir kecil anakmu ini selalu kau puja dan kau puji
Namun apa yang dulu kau puji kini malah menyakitimu bu…
Sering terlontar kata yang seharusnya tak perlu ku ucapkan, hingga hatimu tersakiti
Dulu… tingkah anakmu ini sering kau banggakan
karna tingkah ini mampu mengobati keletihanmu, saat kau mulai letih menjagaku bu
namun apa yang dulu kau banggakan, apa yang dulu mampu obati keletihanmu
kini tak jarang tingkah itu menorehkan luka di hatimu bu
anak yang dulu kau jaga dengan penuh ketulusan, kesabaran, kesetiaan dan kasih sayang
kini tlah beranjak menjadi seorang gadis remaja
yang seolah tak pedulikan s’gala pengorbananmu bu
hingga sering membuat hatimu teriris
sering pula perasaanmu di buat tak karuan olehnya
jasa-jasa yang telah kau beri, seolah tak ada lagi di memori ingatannya
maafkan aku bu, ku sadari bukan ini yang kau mau
ibu...
ku sering membuatmu terluka,
menyakiti hatimu, bahkan mungkin pernah membuatmu meneteskan air mata
namun nampaknya ketegaran, keikhlasan dan kesabaranmu tak berkurang sedikit pun
hingga slalu saja kau ikhlaskan dirimu membukakan pintu maaf untuk anak-anakmu
namaku masih sempat kau selipkan di setiap doa terbaikmu

oh Tuhan…
malu rasanya hati ini saat ku ingat salah yang pernah ku perbuat
tolong… ampuni dosa hamba ini
tolong beri hamba kesempatan tuk buat ibu tersenyum
hingga diri ini menjadi seperti apa yang ibu inginkan slama ini
tolong jangan biarkan senyum, ketulusan, kesabaran dan kasih sayang ibu berkurang sedikit pun
smoga slamanya ibu kan bangga memiliki anak sepertiku
ibu…
aku menyayangimu…
dan slamanya akan seperti itu.

Gimana puisinya? Gimana? *yang mau bilang bagus, tolong tinggalkan komentar di kolom komentar yah. Yang mau bilang enggak bagus, mmm… tolong enggak usah tinggalkan apa-apa di kolom komentar :D
In addition, puisi yang baru saja readersekece baca itu, dibuat beberapa tahun silam. saat  admin masih abege :D (waktu kelas 3 SMA) puisi itu juga pernah ditampilkan saat ujian praktek bahasa Indonesia *pentingkah? :D

puisi “Ibu” itu juga pernah diikutsertakan pada lomba cipta puisi yang diadakan oleh Rumah Cerdas Einstein  www.rumaheinstein.com pada tanggal 27 Mei 2013 dan diumumkan pada tanggal 2 Juni 2013. Dan… puisi itu jua lah yang berhasil mengantarkan admin sebagai juara puisi terbaik pada saat lomba kemarin, tapi bukan juara 1 (gpp, yang penting juara :D). *tos sama dua admin kece badai, *tos juga sama readers hebat blog tiga sahabat :”)
ihiy ~

Alhamdulillah ….
Ibu engkaulah inspirasiku ^^