Saudara-saudara ku atas izin ALLAH SWT , izinkan aku menuliskan untaian kata yang semoga bermanfaat. “Mengapa saya berhijab ?” semoga tulisan ini bisa menjadi motifasi buat saudara ku sekalian yang mungkin hingga detik ini belum menggunakan hijab agar secepatnya berhijab. Amin
Saudaraku
,, aku menggunakan hijab pada tanggal 7 september 2012, tepat di hari jum’at
ketika saya memasuki semester 3, di sebuah universitas negeri jurusan FKIP
Bahasa Inggris . Banyak yang bertanya padaku , “kenapa berhijabnya bukan di
hari senin saja ? hari di mana kita pertama kalinya memasuki semester 3 setelah
libur hampir sebulan ??” aku tersenyum simple, ku jawab pertanyaan mereka “aku
punya alasan , aku ingin hari bersejarah ini tetap akan selalu aku kenang, aku
ingin hari di mana menjadi hari pertamaku menggunakan hijab , menjadi hari yang
sangat istimewa dan tak kan terlupakan, aku sendiri meyakini bahwa hari yang
paliiing mulia ialah hari jum’at , hari di mana ada waktu yang ketika seorang
hamba memohon sesuatu , maka ALLAH Ta’alla akan segera menjawab permohonan
tersebut .
Nah, aku ingin di hari jum’at yang mulia ini aku tetap istiqomah
dengan hijab ku , bisa mempertanggung jawabkannya , hingga ALLAH mengirimkan
malaikat Izrail untuk mencabut nyawaku meninggalkan dunia ini . Selain itu ,
mengapa aku memilih di tanggal 7 ? ini sama seperti tanggal kelahiran ku , seperti
yang sudah aku katakan sebelumnya , aku ingin hari pertama aku menggunakan
hijab menjadi hari yang istimewa dan tak terlupakan “
“Lantas,
mengapa tak dari dulu saja kau berhijab ? misalnya hari jum’at minggu lalu,
sebulan lalu , atau pada saat kau tepat berusia 19 tahun di tanggal 7 juli kemarin,
atau mengapa tak di saat kau berusia 17 atau 18 mungkin ???” temanku kembali
bertanya pada ku .
“Alhamdulillah,
saya turut bahagia mendengarnya , semoga tetap istiqomah dengan hijabnya yah “
ujar temanku, sembari berjabat tangan denganku , wajahnya berseri , dia terlihat
bahagia sekali saat tahu aku mulai berhijab , setelah berjabat tangan dia lalu
pergi ,ada sesuatu yang akan dia urus di luar kampus.
Aku
mengaminkan doanya, yah… itu yang jadi harapanku , agar bisa istiqomah dan
bertanggung jawab dengan hijab ku , banyak orang di luar sana yang menggunakan
hijab hanya sebagai hiasan dan mengikuti trend masa kini , dan aku tak ingin
menjadi golongan seperti itu , apa lagi yang hari senin berhijab, tapi rabu
kamis hijabnya entah kemana, naudzubillah , jangan biarkan hamba seperti itu.
Ada
perasaan bahagia juga dalam hati , saat berjumpa dengan teman seperti temanku
tadi , yang turut bahagia saat aku menggunakan hijab , setidaknya itu membuat
aku semakin bersemangat dan bangga dengan hijab , itu lah teman yang baik ,
mendukung suatu kebaikan terjadi pada diri kita, bukan malah menertawakan kita
, Karena menggunakan hijab ..
Bisa
di bilang aku menggunakan hijab masih dalam hitungan hari, namun aku sengaja
membagikan kisah ku ini dengan harapan agar saudara saudara ku yang belum
berhijab , segera mengikhlaskan hati , menutup aurat karena Allah Ta’ala,
saudaraku , sungguh aku tak bermaksud memaksa apalagi menggurui , aku hanya
ingin mengingatkan , sebagaimana yang selalu orang-orang lakukan untuk ku , aku
juga sama seperti kalian , saat aku belum berhijab , aku butuh dukungan dan
semangat dari orang-orang yang terkasih , aku selalu di nasehati , di beri tahu
meski tak jarang aku menggerutu dalam hati ketika ada salah seorang temanku
yang mengingatkan ku untuk menutupi aurat , sebagai orang yang belum berhijab
saat itu , aku merasa , ini hidup aku , kenapa dia harus sibuk mengurusinya ?
Asstagfirullah , mungkin saat itu para iblis sedang menggerogotiku , membujuk
ku agar tetap dengan aku yang dulu tanpa hijab , namanya juga iblis selalu merayu
dan berusaha membujuk manusia untuk melakukan hal yang dila’nat .
Saudaraku
, aku pernah berada di posisi kalian, terlalu sulit rasanya saat apa yang kita
punya, saat apa yang kita anggap bagus, harus kita tutupi dengan hijab, aku
tahu semua itu terasa berat , bahkan mungkin di antara kita ada yang berpikir
sayang jika rambut yang bagus harus di tutupi, begitu pun dengan tangan, lengan
ataupun betis yang putih dan mulus. Lantas kenapa saya lalu berhijab?
Sebenarnya
niatan untuk berhijab telah ada dari dulu saat duduk di bangku SMA , namun
entah mengapa ada saja alasan untuk mengundurnya, undur … undur dan unduuur …
hingga akhirnya niat itu hampir hilang .
Sampai pada akhirnya Allah Azza wa
Jalla mempertemukan ku dengan kejadian-kejadian yang membuat niat ku berhijab
muncul kembali , bahkan semakin kuat .
Suatu
hari dalam perjalanan pulang dari kampus menuju kos kosan , dalam sebuah
kendaraan umum, ada seorang yang bertanya padaku , “mengapa kamu belum berhijab
? bukan kah kamu seorang muslim ? tahu kah kamu hukum berhijab bagi
seorang muslimah ?”
Aku
terdiam, mengomel-ngomel dalam hati , siapa dia ? berani-beraninya berkata
seperti itu pada ku? Padahal aku tak pernah bertemu dengannya sebelumnya,
kenapa rese seperti itu ? gak nyadar apa, dia juga kan belum berhijab, terus
kenapa harus sok tahu seperti itu ?? cacianku semakin menjadi-jadi, hingga
akhirnya, aku lihat kalung panjang yang menghiasi lehernya , aku temukan
jawaban . MasyaAllah, ternyata orang yang tak berhijab ini , yang menanyai ku
tentang hukum berhijab ini adalah seorang non muslim , ya Allah malunya aku ,
orang yang non muslim menanyakan hal itu padaku , terang saja aku tak bisa
membela diri, toh memang hijab itu hukumnya wajib bagi seorang muslimah , rasanya
seperti ingin menangis, ini seperti tamparan yang bekas dan rasa sakitnya akan
tetap ada, malu sunguh malu di hadapan orang ini.
Tidak hanya itu , masih
banyak kejadian kejadian yang membuatku sadar akan wajibnya hijab bagi seorang
muslimah , pernah suatu ketika, salah seorang dosen meminta maaf padaku , saat
dia hendak berbicara tentang islam di ruangan kelas , ucapnya “maaf, bagi anda
yang nonmuslim “MasyaAllah , sedih sekali saat mendengar pernyataan dosenku ,
terang saja dengan suara bergetar , dan dengan mata yang berbinar aku katakan
“aku muslim pak”
Yah
, aku tahu ini bukan salah dosen ku , aku berpikir , cobanya , aku kenakan
hijab, mana mungkin dosen ku akan berpikir kalau aku ini seorang non muslim ,
nah loh sekarang salah siapa ???
Saudaraku
, sejak saat itu , ku kuatkan niatku menggunakan hijab, bukan karena malu pada
mereka-mereka itu namun lebih tepatnya karena aku sungguh merasa sangat berdosa
pada Sang pencipta . Hingga aku berpikir niat tinggalah niat jika tak di
realisasikan dalam kehidupan . Karena tak ingin niat ini tertunda lagi ,
akhirnya aku coba untuk memulai , “langsung berhijab ??” Tidak !!!
Banyak hal yang aku persiapkan, termasuk
ketika kedua orang tua ku , mengajak ku untuk sekedar jalan dan membeli baju
baru , aku lebih memilih untuk membeli baju lengan panjang atau baju terusan
yang bisa aku kenakan ketika berhijab kelak, terang saja mereka heran, aku yang
biasanya lebih tertarik sama dress selutut atau baju dengan lengan pendek
kenapa tiba-tiba berubah drastis seperti itu. Yah .. aku sengaja tak memberi
tahu siapa-siapa tentang niatku berhijab ini , hehe .
Selanjutnya,
hal yang aku lakukan adalah mengganti ava twiter dengan pose menggunakan hijab,
hal ini sengaja aku lakukan, ketika banyak orang yang melihat ava tersebut,
mereka kemudian bertanya “kamu sudah berhijab ?” atau ada juga yang langsung
berpendapat kalau aku sudah berhijab “Alhamdulillah, sejak kapan kamu berhijab ?”
Semakin
banyak yang bertanya seperti itu, aku merasa semakin banyak yang mendoakan agar
aku segera berhijab . Aku jawab saja seadanya “saya belum berhijab , minta
doanya yah , agar segera mengenakan hijab “ terang saja mereka mengaminkannya.
Nah itu juga termasuk usaha ku , agar semakin mantab dalam berhijab.
Ada
lagi cara yang rada lucu yang pernah saya lakukan sebelum berhijab, sejak saat
itu , di rumah saya membiasakan menggunakan hijab , hijab yang aku pinjam dari
ibu ku , cara ini sengaja aku lakukan , agar rambut dan kepala ku tak ‘kaget’
ketika nanti mereka lebih sering tertutup, menggunakan hijab hanya untuk
sekedar latihan ternyata gerah , hehe , tapi lama kelamaan Alhamdulillah rambut
dan kepala ku mulai terbiasa . Aku mulai nyaman, dan merasa lain, kalau hijab
nya di lepas, seperti ada yang kurang. Padahal saat itu , aku belum resmi berhijab , hehe .
Cara
lainnya , aku dapatkan dari membaca buku yang sengaja aku pinjam dari seorang
teman ku, bukunya berisi tentang pemahaman tentang hijab, saat aku meminjamnya
teman ku bertanya “apa kau akan berhijab?”
“doakan
saja yang terbaik” jawab ku singkat .
“jika kalian wanita-wanita beriman, maka
(ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian
wanita-wanita beriman , dan jika kalian bukan wanita beriman , maka silahkan
nikmati pakaian itu”
“Anda mengangkat baju
hingga lutut, Demi Tuhanmu, sungai apa yang akan anda sebrangi”
Itu,
hanya sebagian penggalan kata yang akui temui dari buku yang aku pinjam dari
seorang teman, aku yang selama ini masih saja terus nyaman dengan baju selutut
yang biasa bahkan sering aku kenakan terang saja merasa malu oleh bacaan
tersebut .
Nah
buku itu pula lah yang turut jadi pendukung bagiku, aku sadar mungkin selama
ini pemahaman ku tentang hijab kurang , makanya berhijabnya terpending melulu .
“Hai
Nabi ! katakanlah kepada istri-istrimu , anak-anak perempuanmu dan istri-istri
orang mu’min “hendaklah mereka mengulurkan jilbabnyaa ke seluruh tubuh mereka”
(QS.Al-Ahzab : 59)
“Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya “ (QS. An-Nur: 31)
Dan
yang terpenting, aku juga semakin sering membaca ayat-ayat Allah yang pasti
berisi kewajiban seorang muslimah untuk berhijab, tak lupa juga setiap selesai
shalat 5 waktu, aku terus berzikir, meyakinkan diri ini dan memohon padaNya , agar apa yang telah lama
menjadi niat ku ini segera tewujud, aku juga minta agar aku bisa mempertanggung
jawabkan semuanya, aku tahu berhijab bukan sekedar menutup kepala dengan
selembar kain, bukan sekedar menutup rambut agar tak nampak , sesungguhnya
tanggung jawab semakin besar, aku takut , jika aku tak mampu mepertanggung
jawabkan hijab ku, aku resah jika cara berhijab ku masih salah dan aku pun malu
jika berhijab namun perilaku tetap buruk . Naudzubillah.
Saudaraku
, bagaimanapun cara yang aku tempuh untuk segera berhijab ku lakukan karena Allah
Ta’ala dan tak lepas dari dukungan orang-orang hebat di sekelilingku.
Saudaraku, Alhamdulillah setelah sekian lama niat hanya
sekedar niat akhirnya kini aku telah berhijab, namun bukan berarti aku telah
menjadi orang yang baik , aku pribadi
sadar masih punya banyaaaaak kesalahan, aku hanya berusaha untuk
memperbaiki diri untuk jadi lebih baik .
Saudara
ku ketika aku sudah resmi berhijab, banyak
orang-orang yang turut bahagia melihatnya, banyak di antara mereka yang
langsung menghadiahkan hijab untuk ku , namun tak sedikit pula yang masih
berpendapat kalau aku terlihat jauh lebih cantik tanpa hijab , masih banyak
opini salah yang menganggap ketika berhijab gaya kita akan terlihat kaku,
karena kita tidak bebas untuk mengikuti trend yang ada, namun aku tak mau
terpengaruh dengan penilaian-penilaian seperti itu, insyaAllah aku bertekad
berhijab selamanya , amin ya Allah.
Saudaraku
, melalui tulisan ini aku tak bermaksud memaksa apalagi menggurui, tak ada
sedikitpun niat “aku yang paling baik” tapi “ayo.. bersama kita perbaiki diri “
hanya ingin mengingatkan , sebagaimana yang selalu orang-orang lakukan untuk ku
, aku juga sama seperti kalian , saat aku belum berhijab , aku butuh dukungan
dan semangat dari orang-orang yang terkasih yang selalu memberi nasehat.
Buat
saudara ku yang telah berhijab , Alhamdulillah semoga kita tidak tergoda dengan
bisikan-bisikan iblis yang selalu berusaha memperdaya kita dengan berbagai cara
ke jalan yang sesat, semoga kita tetap istiqomah dengan hijab kita , dan buat
yang belum berhijab jangan lama-lama membiarkan diri berdosa , bukankah sudah
tertera dengan jelas dalam ayat-ayat Allah akan wajibnya berhijab ? Rasulullah
bersabda: siapa yang taat kepadaku akan masuk surga, dan siapa yang maksiat
kepadaku maka , ia telah menolak “
Hijab
is our identity, we should be proud of it.
Saudaraku
, Bukan aku benar dan kau salah , tapi Maha benar Allah dan kita bersama
menggapai ridhoNya , InsyaAllah .
Semoga
tulisan ini bermanfaat , setidaknya mampu menginspirasi, para hati yang pasti
tak pasti , belum berhijab hingga detik ini.
Saudaraku mohon doanya , agar
penulis mampu mempertanggung jawabkan hijab yang ia kenakan , mampu
mempertahankan hijabnya, hingga ajal menjemput serta mampu menepis semua
opini-opini kurang baik yang ada di luar sana.(Amiin)
Saudaraku…
Barakallah Shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada junjungan Nabi kita
Muhammad Saw , keluarga dan para sahabat . Billahi taufik walhidayah, wassalamu
alaikum warahmatulahi wabarakatu . Selamat membaca ^^
…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar