Jumat, 22 Februari 2013

Hijab story








Saudara-saudara ku atas izin ALLAH SWT , izinkan aku menuliskan untaian kata yang semoga bermanfaat. “Mengapa saya berhijab ?” semoga tulisan ini bisa menjadi motifasi buat saudara ku sekalian yang mungkin hingga detik ini belum menggunakan hijab agar secepatnya berhijab. Amin

Saudaraku ,, aku menggunakan hijab pada tanggal 7 september 2012, tepat di hari jum’at ketika saya memasuki semester 3, di sebuah universitas negeri jurusan FKIP Bahasa Inggris . Banyak yang bertanya padaku , “kenapa berhijabnya bukan di hari senin saja ? hari di mana kita pertama kalinya memasuki semester 3 setelah libur hampir sebulan ??” aku tersenyum simple, ku jawab pertanyaan mereka “aku punya alasan , aku ingin hari bersejarah ini tetap akan selalu aku kenang, aku ingin hari di mana menjadi hari pertamaku menggunakan hijab , menjadi hari yang sangat istimewa dan tak kan terlupakan, aku sendiri meyakini bahwa hari yang paliiing mulia ialah hari jum’at , hari di mana ada waktu yang ketika seorang hamba memohon sesuatu , maka ALLAH Ta’alla akan segera menjawab permohonan tersebut .
 
Nah, aku ingin di hari jum’at yang mulia ini aku tetap istiqomah dengan hijab ku , bisa mempertanggung jawabkannya , hingga ALLAH mengirimkan malaikat Izrail untuk mencabut nyawaku meninggalkan dunia ini . Selain itu , mengapa aku memilih di tanggal 7 ? ini sama seperti tanggal kelahiran ku , seperti yang sudah aku katakan sebelumnya , aku ingin hari pertama aku menggunakan hijab menjadi hari yang istimewa dan tak terlupakan “
“Lantas, mengapa tak dari dulu saja kau berhijab ? misalnya hari jum’at minggu lalu, sebulan lalu , atau pada saat kau tepat berusia 19 tahun di tanggal 7 juli kemarin, atau mengapa tak di saat kau berusia 17 atau 18 mungkin ???” temanku kembali bertanya pada ku .
 
Aku menunduk , menyadari kesalahanku , kemudian aku jawab kembali pertanyaannya “ Sahabatku sayang , aku tau aku salah , aku pernah tenggelam dalam dosa , dosa yang aku anggap remeh , tapi mungkin hal itu yang bisa menjerumuskan aku ke neraka, bukan mungkin lagi tapi pasti . Dulu sebelum berhijab , di saat aku masih sering menggunakan rok atau dress selutut (yang gak buka-bukaan juga lah yah) sebenarnya aku telah mengetahui wajibnya menggunakan hijab bagi seorang muslimah yang telah aqil balik,, namun apa ? aku masih saja memperlihatkan dan menampakan sesuatu yang seharusnya tertutup , termasuk rambutku yang hitam, yang sengaja aku sosis di salon biar dapat kesan gak ketinggalan zaman . Aku tahu , namun belaga gak tau ? MasyaAllah , jika di ingat-ingat kembali , betapa berdosanya aku ini . Sahabatku  aku memang terlambat dalam berhijab , namun setidaknya Allah Azza wa Jalla masih memberikan saya kesempatan untuk menggunakan hijab sebelum meninggalkan dunia ini “
“Alhamdulillah, saya turut bahagia mendengarnya , semoga tetap istiqomah dengan hijabnya yah “ ujar temanku, sembari berjabat tangan denganku , wajahnya berseri , dia terlihat bahagia sekali saat tahu aku mulai berhijab , setelah berjabat tangan dia lalu pergi ,ada sesuatu yang akan dia urus di luar kampus.
 
Aku mengaminkan doanya, yah… itu yang jadi harapanku , agar bisa istiqomah dan bertanggung jawab dengan hijab ku , banyak orang di luar sana yang menggunakan hijab hanya sebagai hiasan dan mengikuti trend masa kini , dan aku tak ingin menjadi golongan seperti itu , apa lagi yang hari senin berhijab, tapi rabu kamis hijabnya entah kemana, naudzubillah , jangan biarkan hamba seperti itu.
Ada perasaan bahagia juga dalam hati , saat berjumpa dengan teman seperti temanku tadi , yang turut bahagia saat aku menggunakan hijab , setidaknya itu membuat aku semakin bersemangat dan bangga dengan hijab , itu lah teman yang baik , mendukung suatu kebaikan terjadi pada diri kita, bukan malah menertawakan kita , Karena menggunakan hijab ..
 
Bisa di bilang aku menggunakan hijab masih dalam hitungan hari, namun aku sengaja membagikan kisah ku ini dengan harapan agar saudara saudara ku yang belum berhijab , segera mengikhlaskan hati , menutup aurat karena Allah Ta’ala, saudaraku , sungguh aku tak bermaksud memaksa apalagi menggurui , aku hanya ingin mengingatkan , sebagaimana yang selalu orang-orang lakukan untuk ku , aku juga sama seperti kalian , saat aku belum berhijab , aku butuh dukungan dan semangat dari orang-orang yang terkasih , aku selalu di nasehati , di beri tahu meski tak jarang aku menggerutu dalam hati ketika ada salah seorang temanku yang mengingatkan ku untuk menutupi aurat , sebagai orang yang belum berhijab saat itu , aku merasa , ini hidup aku , kenapa dia harus sibuk mengurusinya ? Asstagfirullah , mungkin saat itu para iblis sedang menggerogotiku , membujuk ku agar tetap dengan aku yang dulu tanpa hijab , namanya juga iblis selalu merayu dan berusaha membujuk manusia untuk melakukan hal yang dila’nat . 

Saudaraku , aku pernah berada di posisi kalian, terlalu sulit rasanya saat apa yang kita punya, saat apa yang kita anggap bagus, harus kita tutupi dengan hijab, aku tahu semua itu terasa berat , bahkan mungkin di antara kita ada yang berpikir sayang jika rambut yang bagus harus di tutupi, begitu pun dengan tangan, lengan ataupun betis yang putih dan mulus. Lantas kenapa saya lalu berhijab?
Sebenarnya niatan untuk berhijab telah ada dari dulu saat duduk di bangku SMA , namun entah mengapa ada saja alasan untuk mengundurnya, undur … undur dan unduuur … hingga akhirnya niat itu hampir hilang .
 
Sampai pada akhirnya Allah Azza wa Jalla mempertemukan ku dengan kejadian-kejadian yang membuat niat ku berhijab muncul kembali , bahkan semakin kuat .
Suatu hari dalam perjalanan pulang dari kampus menuju kos kosan , dalam sebuah kendaraan umum, ada seorang yang bertanya padaku , “mengapa kamu belum berhijab ? bukan kah kamu seorang muslim ? tahu kah kamu hukum berhijab bagi seorang  muslimah ?”
Aku terdiam, mengomel-ngomel dalam hati , siapa dia ? berani-beraninya berkata seperti itu pada ku? Padahal aku tak pernah bertemu dengannya sebelumnya, kenapa rese seperti itu ? gak nyadar apa, dia juga kan belum berhijab, terus kenapa harus sok tahu seperti itu ?? cacianku semakin menjadi-jadi, hingga akhirnya, aku lihat kalung panjang yang menghiasi lehernya , aku temukan jawaban . MasyaAllah, ternyata orang yang tak berhijab ini , yang menanyai ku tentang hukum berhijab ini adalah seorang non muslim , ya Allah malunya aku , orang yang non muslim menanyakan hal itu padaku , terang saja aku tak bisa membela diri, toh memang hijab itu hukumnya wajib bagi seorang muslimah , rasanya seperti ingin menangis, ini seperti tamparan yang bekas dan rasa sakitnya akan tetap ada, malu sunguh malu di hadapan orang ini.
 
Tidak hanya itu , masih banyak kejadian kejadian yang membuatku sadar akan wajibnya hijab bagi seorang muslimah , pernah suatu ketika, salah seorang dosen meminta maaf padaku , saat dia hendak berbicara tentang islam di ruangan kelas , ucapnya “maaf, bagi anda yang nonmuslim “MasyaAllah , sedih sekali saat mendengar pernyataan dosenku , terang saja dengan suara bergetar , dan dengan mata yang berbinar aku katakan “aku muslim pak”
Yah , aku tahu ini bukan salah dosen ku , aku berpikir , cobanya , aku kenakan hijab, mana mungkin dosen ku akan berpikir kalau aku ini seorang non muslim , nah loh sekarang salah siapa ???
Saudaraku , sejak saat itu , ku kuatkan niatku menggunakan hijab, bukan karena malu pada mereka-mereka itu namun lebih tepatnya karena aku sungguh merasa sangat berdosa pada Sang pencipta . Hingga aku berpikir niat tinggalah niat jika tak di realisasikan dalam kehidupan . Karena tak ingin niat ini tertunda lagi , akhirnya aku coba untuk memulai , “langsung berhijab ??” Tidak !!!
 
Banyak hal yang aku persiapkan, termasuk ketika kedua orang tua ku , mengajak ku untuk sekedar jalan dan membeli baju baru , aku lebih memilih untuk membeli baju lengan panjang atau baju terusan yang bisa aku kenakan ketika berhijab kelak, terang saja mereka heran, aku yang biasanya lebih tertarik sama dress selutut atau baju dengan lengan pendek kenapa tiba-tiba berubah drastis seperti itu. Yah .. aku sengaja tak memberi tahu siapa-siapa tentang niatku berhijab ini , hehe .
Selanjutnya, hal yang aku lakukan adalah mengganti ava twiter dengan pose menggunakan hijab, hal ini sengaja aku lakukan, ketika banyak orang yang melihat ava tersebut, mereka kemudian bertanya “kamu sudah berhijab ?” atau ada juga yang langsung berpendapat kalau aku sudah berhijab “Alhamdulillah, sejak kapan  kamu berhijab ?”
Semakin banyak yang bertanya seperti itu, aku merasa semakin banyak yang mendoakan agar aku segera berhijab . Aku jawab saja seadanya “saya belum berhijab , minta doanya yah , agar segera mengenakan hijab “ terang saja mereka mengaminkannya. Nah itu juga termasuk usaha ku , agar semakin mantab dalam berhijab.
 
Ada lagi cara yang rada lucu yang pernah saya lakukan sebelum berhijab, sejak saat itu , di rumah saya membiasakan menggunakan hijab , hijab yang aku pinjam dari ibu ku , cara ini sengaja aku lakukan , agar rambut dan kepala ku tak ‘kaget’ ketika nanti mereka lebih sering tertutup, menggunakan hijab hanya untuk sekedar latihan ternyata gerah , hehe , tapi lama kelamaan Alhamdulillah rambut dan kepala ku mulai terbiasa . Aku mulai nyaman, dan merasa lain, kalau hijab nya di lepas, seperti ada yang kurang. Padahal saat itu , aku  belum resmi berhijab , hehe .
Cara lainnya , aku dapatkan dari membaca buku yang sengaja aku pinjam dari seorang teman ku, bukunya berisi tentang pemahaman tentang hijab, saat aku meminjamnya teman ku bertanya “apa kau akan berhijab?”
“doakan saja yang terbaik” jawab ku singkat .
 
jika kalian wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah)  bahwa ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman , dan jika kalian bukan wanita beriman , maka silahkan nikmati pakaian itu”
“Anda mengangkat baju hingga lutut, Demi Tuhanmu, sungai apa yang akan anda sebrangi”
Itu, hanya sebagian penggalan kata yang akui temui dari buku yang aku pinjam dari seorang teman, aku yang selama ini masih saja terus nyaman dengan baju selutut yang biasa bahkan sering aku kenakan terang saja merasa malu oleh bacaan tersebut .
Nah buku itu pula lah yang turut jadi pendukung bagiku, aku sadar mungkin selama ini pemahaman ku tentang hijab kurang , makanya berhijabnya terpending melulu .
“Hai Nabi ! katakanlah kepada istri-istrimu , anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min “hendaklah mereka mengulurkan jilbabnyaa ke seluruh tubuh mereka” (QS.Al-Ahzab : 59)
“Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya “ (QS. An-Nur: 31)
Dan yang terpenting, aku juga semakin sering membaca ayat-ayat Allah yang pasti berisi kewajiban seorang muslimah untuk berhijab, tak lupa juga setiap selesai shalat 5 waktu, aku terus berzikir, meyakinkan diri ini  dan memohon padaNya , agar apa yang telah lama menjadi niat ku ini segera tewujud, aku juga minta agar aku bisa mempertanggung jawabkan semuanya, aku tahu berhijab bukan sekedar menutup kepala dengan selembar kain, bukan sekedar menutup rambut agar tak nampak , sesungguhnya tanggung jawab semakin besar, aku takut , jika aku tak mampu mepertanggung jawabkan hijab ku, aku resah jika cara berhijab ku masih salah dan aku pun malu jika berhijab namun perilaku tetap buruk . Naudzubillah.
 
Saudaraku , bagaimanapun cara yang aku tempuh untuk segera berhijab ku lakukan karena Allah Ta’ala dan tak lepas dari dukungan orang-orang hebat di sekelilingku.
Saudaraku,  Alhamdulillah setelah sekian lama niat hanya sekedar niat akhirnya kini aku telah berhijab, namun bukan berarti aku telah menjadi orang yang baik , aku pribadi  sadar masih punya banyaaaaak kesalahan, aku hanya berusaha untuk memperbaiki diri untuk jadi lebih baik .
Saudara ku ketika aku sudah resmi berhijab, banyak  orang-orang yang turut bahagia melihatnya, banyak di antara mereka yang langsung menghadiahkan hijab untuk ku , namun tak sedikit pula yang masih berpendapat kalau aku terlihat jauh lebih cantik tanpa hijab , masih banyak opini salah yang menganggap ketika berhijab gaya kita akan terlihat kaku, karena kita tidak bebas untuk mengikuti trend yang ada, namun aku tak mau terpengaruh dengan penilaian-penilaian seperti itu, insyaAllah aku bertekad berhijab selamanya , amin ya Allah.
 
Saudaraku , melalui tulisan ini aku tak bermaksud memaksa apalagi menggurui, tak ada sedikitpun niat “aku yang paling baik” tapi “ayo.. bersama kita perbaiki diri “ hanya ingin mengingatkan , sebagaimana yang selalu orang-orang lakukan untuk ku , aku juga sama seperti kalian , saat aku belum berhijab , aku butuh dukungan dan semangat dari orang-orang yang terkasih yang selalu memberi nasehat.
 
Buat saudara ku yang telah berhijab , Alhamdulillah semoga kita tidak tergoda dengan bisikan-bisikan iblis yang selalu berusaha memperdaya kita dengan berbagai cara ke jalan yang sesat, semoga kita tetap istiqomah dengan hijab kita , dan buat yang belum berhijab jangan lama-lama membiarkan diri berdosa , bukankah sudah tertera dengan jelas dalam ayat-ayat Allah akan wajibnya berhijab ? Rasulullah bersabda: siapa yang taat kepadaku akan masuk surga, dan siapa yang maksiat kepadaku maka , ia telah menolak “
Hijab is our identity, we should be proud of it.
Saudaraku , Bukan aku benar dan kau salah , tapi Maha benar Allah dan kita bersama menggapai ridhoNya , InsyaAllah .
Semoga tulisan ini bermanfaat , setidaknya mampu menginspirasi, para hati yang pasti tak pasti , belum berhijab hingga detik ini. 

Saudaraku mohon doanya , agar penulis mampu mempertanggung jawabkan hijab yang ia kenakan , mampu mempertahankan hijabnya, hingga ajal menjemput serta mampu menepis semua opini-opini kurang baik yang ada di luar sana.(Amiin)
Saudaraku… Barakallah Shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada junjungan Nabi kita Muhammad Saw , keluarga dan para sahabat . Billahi taufik walhidayah, wassalamu alaikum warahmatulahi wabarakatu . Selamat membaca ^^
 
 
 
 

Tidak ada komentar: