Kamis, 13 Juni 2013

Happy to be a writer with Radita Dika ~




Assalamu alaikum selamat hari senin, selasa, rabu, kamis, jum'at, sabtu atau minggu readers kece nan hebat. Sita waktunya sebentar yakss. ini ada postingan LAGI :D
sebelum baca postingan ini, alangkah baiknya jika readers seduh kopi terlebih dahulu -__-' #kelamaan !!!

okesiiip...
Postingan ini datang dari hasil temu-kangen gue sama Raditya Dika (red: acara talkshow). Tau Raditya Dika kan? Ituloh, yang Cuma napas doang bisa bikin orang ketawa sambil nangis guling-guling. Selain karna emang gue suka lawakan-lawakan dia, baik dalam bentuk tulisan, film pendek, layar lebar, layar pendek dan lebar atau apalah itu, gue juga tertarik sama tema talk shownya malam ini “Happy to be a writer”

Writer artinya penulis. Dan blogger bisa di kategorikan sebagai penulis juga kan yah? Iya dong, penulis di blognya sendiri. Maka dari itu, gue semangat banget ikut talkshow beliau *apa ini beliau ? hah? :D
Kali aja gue bisa dapat ilmu tulis-menulis dari abang dikung, begitu ia biasa disapa :D

Bukan Raditya Dika namanya kalau lagi ngomong enggak ada yang tertawa sampe dagunya copot -__- gue heran nih orang ada aja bahannya buat bikin orang ketawa. Kayanya gue pengen deh, ada saat dimana ia melucu dan tak ada satupun yang ketawa *idiiih jahatnya :D

Kurang lebih dua jam sharing bareng, dan gue dapat banyak banget pelajaran yang akhirnya bikin gue jadi lebih semangat menulis. Gue sengaja ngeposting ini, bukan karna gue mau pamer kalo gue udah ketemu Raditya Dika secara live, gue juga enggak bermaksud nyebarin ke orang-orang kalau Raditya Dika bilang kalau gue itu unyu banget pas di sesi Tanya jawab, gue juga enggak pernah niat mau pamer kalau gue beli tiket VIP dan duduk paling depan. Iya, gue enggak pernah punya maksud kaya gitu *gak bermaksud, tapi dari tadi udah kelihatan bener pamernya :D* HALAH ABAIKAN*  mohon maaf lahir bathiiiiin :")

Jadi yang di perlukan oleh seorang penulis itu adalah seorang penulis harus bisa belajar dari kegelisahan. Kegelisahan-kegelisahan yang biasa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Kegelisahan-kegelisahan yang selalu mengganjal di hati kita, kita tuangkan dalam sebuah tulisan *paham gak? kalau enggak, ya udah Tanya ke bang Dikungnya aja langsung :p
Itulah sebabnya juga kenapa gue mau ngeposting tulisan ini. Ya, karena postingan ini pun di ambil dari kegelisahan-kegelisahan yang di rasakan oleh penulis. #Gelisah, kenapa pas talkshow enggak ada sesi foto bareng bang Dikung -___-

Poin selanjutnya selain´‘menulislah dari kegelisahan” yang sempat gue rekam dalam memori ingatan gue *cepat-cepat gue tulis, karna rekaman ingatan gue suka gampang kehapus, buat jaga-jaga aja sih* adalah menulislah sebagai diri anda sendiri. Jangan pernah berpikiran menyama-nyamakan tulisan kita dengan tiga admin blog kece ini, misalnya :D *misalnya doang kok, gak usah sinis gitu :D* 

karna tiap orang punya gaya menulis masing-masing. Semakin lain dari pada yang lain, niscaya semakin banyak peminatnya :”)
Sejauh ini, gue masih enggak percaya ternyata bang Dikung bisa serius juga. Tapi yah tetap aja, udah hampir serius… eeeeeh penyakitnya kumat lagi *suka mendadak konyol* *dan selalu saja, kekonyolannya menggegerkan suasana*

Oh iya, gue juga masih ingat kalau bang Dikung bilang orang yang patah hati itu inspirasinya datang jauh lebih banyak. Makanya, moment patah hati adalah moment yang paling baik untuk menulis. Karena orang yang patah hati biasanya punya banyak inspirasi #uhuuuk. Horeeee hidup yang seriing patah hati* #eehmaap :D tapi enggak berarti kalo gak lagi patah hati enggak bisa nulis dong yah ~

Terus bagaimana dengan mood??? mood yang suka kesana kemari pas mau nulis??? Actually, ini adalah problem yang sering ditemukan atau dirasakan sama penulis postingan ini. Penulis postingan ini pun sering kehilangan mood saat tulisan belum selesai, alhasil tulisan belum sampai ending, eeeeh penulisnya malah menyudahinya.

Nah, berdasarkan Tanya jawab sama bang Dikung, yang namanya mood itu bukan di tunggu kapan datangnya, melainkan di cari. Dan penulis yang baik adalah penulis yang tidak pernah kehilangan mood untuk menulis. Adapun kalau ia merasa moodnya mulai hilang, ia pasti akan berusaha bagaimana caranya untuk meraih mood tersebut kembali padanya. Eciiieee ~

Jadi, apa alasanmu untuk tidak menulis ??? :D






Tidak ada komentar: