Dosa gak yah?

*tok tok tok
Assalamu alaikum ... trimakasih untuk readers yang sampai detik ini masih setia berkunjung di BLOG kami yah ^^
ihihi ~

oh iya readers, semua kejadian yang kami alami, pasti kami ceritakan. tapi, semua yang kami ceritakan  belum tentu kami yang alami :D

terkadang cerita di blog ini terinspirasi dari orang diluar sana :))
ahaha ~

lanjut...

ada yang baru nih ... *sambil makan oreo bareng Afika* -___-

nih
nih....

Kuliah ke dua untuk hari ini akhirnya selesai juga. Alhasil, bingunglah gue mau kemana :D mau pulang, tapi kurang lebih sejam lagi bakal ada kuliah selanjutnya. Maka, gue putuskan untuk stay di kampus. Lagi ngantuk-ngantuknya nungguin kuliah selanjutnya, eh hape gue tiba-tiba berdering. Ecie, ada telepon masuk. Nama sepupu cantik gue pun nongol di layar hape. Mencoba postif thinking gue pun angkat teleponnya, berharap ada panggilan di traktir es teller atau apa kek (saking positifnya ini pikiran). Tapi apa daya, kenyataan berkata lain. Sepupu gue minta bantuan ke gue. dan sama skali enggak ada hubungannya sama es teller. Huuuft, hhaha.

Jadi maksud dari perbincangan kaka sepupu gue via telepon siang ini adalah si dia minta tolong biar gue nyamar jadi temannya. Eeeeh, gue kaget dong. Siang-siang gue di suruh nyamar? ah perasaan gue mulai enggak enak. Gue pun nanya sedetail mungkin. Ngapain gue harus nyamar? Nyamar dalam bentuk bagaimana? Untuk apa? Dalam rangka apa? Terus bayarannya berapa? (*tetaaaaap minta bayaran -__-)

Dengan lapang dada, sabar dan ikhlas spupu gue pun menjelaskan sedetail mungkin.  Akhirnya gue paham, kalau spupu gue ini bener-bener lagi butuh bantuan gue. jadi ceritanya, spupu gue ini lagi ikut acara seminar apa gitu (*lupa*) dia bersama ke empat temannya sebelumnya udah daftar di seminar yang di adakan di auditorium kampus. Tujuan mereka berlima daftar di seminar siang itu adalah hanya untuk dapat sertifikat. Dan katanya sertifikat itu penting banget buat masa depan mereka (*yah kurang lebih seperti itu*) tapi yang jadi masalah adalah empat orang temannya yang udah daftar seminar itu tiba-tiba enggak bisa datang. Sayang dong, udah bayar uang registrasi eeeh mereka malah enggak bisa hadir. Sayang juga kan kalau sertifikatnya enggak di ambil, dan yang lebih sayang adalah melewatkan makan siang yang di sediakan di acara seminar siang itu *ehm, makan mamen :D

Jadi kesimpulan yang bisa gue tarik dari hasil bacotan gue sama kaka sepupu gue itu adalah, gue mesti ngajak tiga orang teman gue lagi untuk nyamar bareng gue. yuhu, gue pun dapat tiga orang teman yang mau banget di ajak kerja sama, yes. Gue bareng tiga orang teman gue, yang ke semuanya itu cantiknya aduhai itu pun, pergi menemui kakak spupu gue yang udah nungguin kita-kita tepat depan fakultas. Gue bareng ketiga teman gue itu pun berunding bareng kaka sepupu gue. Kaka spupu gue pun menjelaskan satu persatu prosedur yang harus kita jalankan. 

Dimulai dengan pembagian tokoh yang harus dimainkan sama kita berempat. Serius ini berasa jadi pemain FTV :D

Gue dan ke tiga teman gue, punya peran masing-masing. Dan gue berperan sebagai Sarah Ramdhani Fauziah, seorang mahasiswa kedokteran semester 6, yang telat datang seminar gara-gara ada jadwal kuliah dadakan tadi. 

Apa? Gue menyamar jadi mahasiswa kedokteran? Aah berat banget ini jobnya -__-

Tapi demi sepupu gue, demi sertifikat teman-temannya dan demi makan siang yang katanya “mak nyos” akhirnya gue pun mengiyakan, ahaha.

Bersama ketiga teman super gue, akhirnya kita-kita pun mulai beraksi. Masuk ruang seminar, sebagai mahasiswa kedokteran jadi-jadian. Pertama-tama gue dan tiga orang teman gue ini pun mengisi daftar hadir. Dan gue di kagetkan sama staf yang bertugas ngisi daftar hadir. Ade-ade semua ini anak jurusan apa?

*tiba-tiba suasana hening* ke tiga temen gue enggak ada yang menjawab.

Aaaah, acting kita berempat hampir gagal, untung gue cepat-cepat bilang kalau kita ini anak Kedokteran -____- *aaaah greget beneer gue, takut kalau acting kita-kita ketahuan. 

“oh begitu, kenapa bisa telat datangnya ?” ujar staf itu LAGI

“mmmmm… kita ada kuliah dadakan tadi”

Aaaaargh, gue semakin gregetan, ini kenapa teman-teman gue mendadak pendiam semua? -__-“ kenapa gue jadi juru bicara sih? aaah aaaah, gue harus ngomong apa lagi, kalau misal staf nya nanya dosen favorit gue di kedokteran siapa? Gue bakal jawab apa? Hiiiih atuuut.

Untung stafnya udah nggak banyak nanya lagi, akhirnya kita pun di persilakan masuk dengan hormat, wkkkwk. Gue berharap di ruang seminar, enggak ada yang kenal gue (*uhuuuk macam orang terkenal saja :D)

Huhuuu, akhirnya acting kita berhasil. Kita pun mendarat dengan cantiknya di kursi futura merah yang ada di ruang seminar siang itu. Di saat yang lain lagi seriusnya mengikuti seminar siang itu, 

gue dan ke tiga teman gue malah asik menikmati jamuan makan siangnya, ahaha. Sepertinya acting bikin kita semua kelaparan, ah acting emang menguras tenaga :p (*alasan, emang dasarnya suka kelaparan) hhaha.  Lumayan lah, dapat makan siang gratis. Nyum nyum nyum kita pun menikmati sajian makan siang dengan hati riang namun … tau kah kalian readers??? di balik kebahagiaan gue dan teman-teman gue yang siang itu dapat melaksanakan tugas dengan baik, sebenarnya terselip perasaan yang mampu menorehkan luka di hati *eaaaaa.

Saat gue berbohong dan orang lain percaya, saat itu gue merasa bersalah sama diri gue sendiri. Gue mikir, saat gue berbohong dan orang lain percaya, berarti omongan gue yang jujur dan bohong itu udah enggak ada bedanya dong? aaaaaah kasihan. Sesungguhnya gue tau, ini bukan sesuatu yang patut di banggakan. Kebohongan dalam bentuk apapun itu tidak boleh dilakukan. !!!

Huaaaaaaaaaa……. Ini dosa gak yah ? :o