Wuhuuuuuu…..
bulan baru, semangat baru, postingan baru, pacar baru *ooops , salaah :D
Mari masuki
bulan maret dengan penuh cinta, tanpa galau memikirkan yang sudah-sudah, ehm :D
Untuk yang saat ini sedang dalam masa Pdkt ,
semoga segra tertembak,
Untuk yang sering di cuekin sama pacar sendiri
karna alasan sibuk , sudah putusin ajah (ampuuuuuun :D)
Untuk yang di
php-in , aiiiyh gak jaman cuy , emang enak di gantung ??? :”)
Untuk yang habis
putus cinta, tetap semangat, sibukan dirimu dengan hal yang bermanfaat
(contohnya ngeposting *uhuk :”) )
Untuk yang masih
suka kangen mantan, sudaaaah aaaah gak usah kangen-kangen lagi . Lupakan saja, dan cobalah memulai melupakan dengan cara seperti ini, pertama ambillah hape anda, kemudian kirimlah sms ke mantan anda, dan katakan kalau anda masih kangen #EH, salah yah ? maaf ! :”)
Untuk yang
sering ngutang di kantin , bayar woii bayaaaar, kasiian tante kantinnya *hanya
mengingatkan ^^
Untuk yang belum
berhijab, buruaaan buruaaan …. (kalo yang ini special untuk muslimah, yang cowo
jangaaan yah :”) )
Untuk readers
rajin-rajin main kesini yaps :”)
Untuk penulis,
strong and be stronger plissss :”)
Sudah ah, apapun
itu , harapannya semoga bulan maret ini, mendatangkan banyak berkah buat kita
semua, amiiiiiiin.
Taraaa…… Ini dia
postingan baru untuk mengawali bulan maret anda-anda sekalian…… #sok asik
#heboh sendiri :D
Kembali merasa terpanggil untuk
menceritakan kisah konyol , yang lagi-lagi menimpa kami, kali ini di sebuah
public transportation, biru muda warnanya .
(Orang-orang biasa menyebutnya pete-pete, mikrolet, angkot atau apalah)
Sore yang merdu #eh .. sore hari yang indah, lengkap dengan taburan
senja yang sempurna bergelantungan di sudut langit Sang pencipta, nampak 3
orang gadis remaja yang beranjak dewasa keluar dari ruang kelas . yuhuu....
akhirnya kuliah hari ini kelar juga, mulai dari jam 8 di pagi buta sampai jam
setengah enam di sore hari yang buta buta buta sekali. (apa iniii ???)
ketiga gadis remaja yang hampir
dewasa itu atau sebut saja kami , mengenakan hijab yang warnanya berbeda-beda
antara satu dengan yang lainnya, sehingga dari kejauhan terlihat begitu syahdu
dan indah, namun, jika di dekati , tebak saja apa yang terjadi ? bahagia atau
kecewa ? itu semua tergantung anda :))
Di tempat biasa, bersama
teman-teman kampus yang lain kami bertiga berjajar rapi di tepi jalan depan
fakultas , menunggu kedatangan mikrolet yang biasa menampung kami pulang ke
rumah. Lama menunggu tak ada satupun yang muncul , kami biasa saja, karna hal
ini sudah sering kami alami (balada mahasiswa yang pulang sore) Inilah resiko
pulang kuliah sore-sore, membuat kami susaaaah menemukan sesuatu untuk pulang,
entah kenapa sore hari seperti ini,
angkot-angkot itu berlagak acuh tak acuh pada kami, jarang sekali ada angkot
yang mau masuk ke dalam kampus walau hanya untuk melihat senja (ngapaiiiin???)
Seharusnya hal ini membuat para
dosen melihat realita yang ada, sehingga
tidak memulangkan kami sore-sore seperti ini, namun entah mengapa jadwal kuliah
hingga sore hari dimana matahari telah tenggelam dengan sempurna masih saja
ada, bahkan semakin sering di adakan. Mereka tak mengerti akan keadaan kami,
yang untuk pulang saja susahnya minta ampun (sungguh, tak bermaksud
menyalahkanmu duhai dosenku, kami hanya ingin cobalah sejenak mengerti, bila
rasaku ini rasamu, sanggupkah engkau menahan sakitnya terkhianati cinta yang
kau jaga ??? coba bayangkan kembali betapa hancurnya hati ini kasih, semua
telah terjadiiii :”) ) *mendadak berubah jadi Sammy Simorangkir B-)
*kembali fokus*
*jreng-jreng* (ku petik gitar !!! untuk kau simpan , cahayanya
terang berikan kau perlindungan sbagai pengingat teman, juga sbagai jawaban
semua tantangaaaan aaaaan aaaaaan ) *prokprok, semakin tidak fokus :D
hingga akhirnya , ketika kaki mulai
kesemutan, pinggang mulai encok, wajah semakin
cantik (ehm :”))
angkot yang begitu berarti buat
kami pun, mulai nampak mendekati kami yang sedari tadi menanti kedatangannya
(alhamdulillaaah :"))
dalam hitungan ketiga, para manusia
yang tadi berjajar rapi di tepian jalan, segera masuk kedalam angkot dan
mencari posisi duduk paling wuenaaak.
Ya sudaaah, kami memberi aba-aba
(tanpa main mata loh yah) kepada sang supir untuk segera meninggalkan tempat
dan orang-orang yang begitu berarti buat kami, ini memang beraaaat tapi maaf
... inilah jalan terbaik, untukku dan untukmu (galau ??? Gak layau !!!) :D
Kami penghuni mikrolet menikmati
detik-detik kebersamaan yang sebentar lagi akan segera berakhir. Karena mereka
akan segera sampai di rumah masing-masing,kecuali kami tiga gadis remaja yang
hampir dewasa yang menggunakan jibab warna-warni , yang berbeda yang satu denga yang lainnya, yang sudah saya ceritakan di awal cerita tadi, yang jadi pemeran utama dari
kisah ini (yang yang yang,,
sayaaaang kamu dimana ? #oooops maaf) :p
Seiring berjalannya waktu, para
penumpang turun satu persatu. Nampaknya sore ini ada ritual khusus sebelum
keluar dari angkot. Mereka bergantian menyebutkan ini kepada kami:
“duluan yah...” “duluan yah” “duluan yah” “bye...”
(bisa gak sih , gak usah pamitan ? iri tauuuuuu, kalian
kok sampenya cepaaat ??? ) hu huuu
Tinggal lah kami bertiga yang masih bertahan di
dalam angkot, bukan karna kami tak mau berpisah dengan pak supir, namun jarak
rumah kami masih jauh dari kata ‘sampai. Padahal, aku juga ingin mengucapkan
“duluan yah” “duluan yah” “Bye” kepada mereka yang masih ada dalam angkot.
Tapi
apa daya mimpiku yang terlihat sederhana ini, nampaknya tak bisa kesampaian,
aku sadaar, di antara kami , yang rumahnya paling jauh itu
AKKUUUUUUUU . *kemudian tersenyum :")
Setengah perjalanan telah kami
tempuh bersama pak supir. (eciiiie). hingga akhirnya, kedatangan 3 orang
penumpang, yang sepertinya ada di antara mereka yang sedang putus cinta (entah
tau dari mana, feeling ajah) masuk dan
ikut bergabung bersama kami melakukan perjalanan menyenangkan ini (entah atas dasar apa,penulis
mengatakan ini adalah perjalanan menyenangkan, ya sudah biar ini menjadi
rahasia antara writer dan driver #ooopss)
Oke, tidak lama lagi salah satu di
antara kami bertiga akan ada senyumnya yang
terkembang, karena sebentar
lagi dia akan meninggalkan angkot ini (dia adalah wanita yang berjilbab paling
ngejreng di antara kami, lagi dan lagi namanya tak usah di sebutkan)
Minggiiiiiir pak , mingiiiiiir .....!
setelah kata
itu terdengar, angkotpun segera berhenti . (mengapa angkot berhenti saat
penumpang bilang minggir ??? karna kata “minggir” lah yang jadi mantra ajaib
untuk menghentikan
lajunya sebuah angkot di daerah kami.
Adapun asal-usul tentang kata “minggir” belum di dapatkan hingga detik
ini. :”)
Eciiiiieeee, si jilbab orange
stabilo sudah sampai di tempat tujuan. Namun sepertinya pas mau turun dia
kehabisan uang untuk membayar, maka terjadilah bisik-bisik di antara kami, si
jilbab orange stabilo membisik temanku (yang pake jilbab warna hijau muda) dan
tak lupa juga membisikku (yang saat itu menggunakan jilbab berwarna merah
maron) . setelah 5 sampai 7 detik berbisik-bisik, akhirnya si jilbab hijau muda
menarik kesimpulan dia lah yang berbaik hati membayar ongkos angkot si jilbab
orange stabilo yang entah kenapa gak punya uang tapi nekat naik angkot :D
Oke sip , mereka bikin kesepakatan,
si jilbab orange pun tertawa bangga dan bahagia punya teman sebaik si jilbab
hijau muda dan menangis histeris menyesali punya teman sejahat si jilbab merah
maron yang pas di bisik mau pinjam uang, malah mendadak pura-pura tidak
mendengar -___-“
hale tersebut berguna dan berfungsi, agar pak supir tau penumpang yang belum
turun lah yang akan membayarkan ongkos penumpang yang sudah turun tadi, ) *jujur, saya
menemukan kesulitan untuk menjelaskan bagian yang ini, susah sekali, berulang
kali di ketik dan di hapus lagi, dan
akhirnya di ketik lagi karna gak tau harus menjelaskan dengan cara apa lagi.
Yah sudah, kalau belum mengerti juga, silakan rasakan saja sendiri , bagaimana
sensasinya naik angkot di daerah kami, dan dengan begitu
kalian akan memahami arti di balik kata “minggir”, "blakang bang", atau “blakang pak” :)) Trust
me, i still loving you #EH maaf :D
#Lanjut ke pembahasan yang
sesungguhnya
Nah, karna si jilbab orange stabilo
ini ongkosnya akan di bayarkan sama si jilbab hijau muda (teman yang paling
dermawan, yang paling sering menawarkan untuk membayarkan ongkos angkot kami :”) )
*itu salah satu alasanku smangat skali berteman dengannya :”) )* #abaikan !!!
maka, si jilbab orange stabilo yang tak lain adalah teman kami ini,
seharusnya mengatakan “blakang
pak”
Namun... entah apa yang
menggerogotiii pikiran temanku yang satu itu,
entah apa yang mendasari ia
berkata lain dari kenyataaan yang seharusnya,
atau mungkin kata-kata itu telaaah lama in gin ia ungkapkan? namun
belum ada waktu yang tepat ? atau karna gengsi yang menggerogoti ??
entahlah !!! namun, ini sangatlah memilukan :D
readers........ sungguh ini semua tak ada yang menduga dan tak ada yang menyangkanya,tanpa di sangka-sangka ,si jilbab orange stabilo yang tak lain adalah teman kami pun berkata dengan sadar atau tak sadar pada pak supir :
"Pak, duluan yah!!!..... "
Wakaakakaakkkkkk..... Seisi angkot pun tertawa sepuasnya, sementara pak supir matanya mulai berkaca-kaca,selama
bertahun-tahun bergelut dengan dunia
setir-menyetirnya, baru kali ini ia jumpai penumpang seromantis temanku,
penumpang yang mau mengatakan “pak duluan yah” kepada pak supir, dan ini adalah pertama kalii terjadi dalam sejarah.
Ya Tuhan... kata-kata itu tak
seharusnya terdengar dari bibir manis temanku yang berjilbab orange stabilo
itu, kasian si jilbab orange dia seperti menyesali apa yang ia katakan. maksud hati ingin bilang "blakang pak" yang terucapa malah "pak, duluan yah" :D
kata-kata yang membuat kami akhirnya mengerti ada
rasa yang tak biasa dari seorang passenger pada seorang driver. Aaaah, apalaah
itu, yang jelas kata-kata itu membuat seisi angkot ngakak guling-guling. bagaimana dengan anda readers ? ngakak kah anda membaca postingan ini ? jika tidak, berarti saya gagal sebagai penulis :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar