Rabu, 09 Oktober 2013

teknik G A L A U \m/




Ketika kita tidak boleh percaya dengan apa yang kita lihat, ketika perasaan menjadi berubah saat mendengarkan, ketika kita tidak boleh yakin atas apa yang dipertimbangkan, ketika hati lebih peka dalam merasa. Maka itulah saat kamu menjernihkan dan mencoba untuk menginstropeksi diri. 


Haii readers, haii admin blog ini,  apa kabar? Sehat? Seneng? Sedih? Apa galau? :’) :p. numpang coret ya *ala2 anak SD (jaman aku) kalo mau nulis biodata*, mafa: nasi goreng, mifa: cocacola, artis favorit: arit #eh :D.  huahahaha, skip skip skipa :p. Hehehehehe, readers kece badai celalu di hati ane kangen bingiiiiit. Sudah lama ga ngeposting itu rasanya kayak orang yang jatuh cinta tapi ga tau cara ngungkapinnya kyk gimana *kumat ababilnya :’)* *keliatan galaunya*, yeaah \m/

Sebenarnya aku masih 18 tahun jadi rada ababil gitu gpp ya :D

Ceritanya hari ini ada seorang mahasiswa fakultas kedokteran yang yaaaaa banyak cobaan. Yaah, akhir-akhir ini sih sebenarnya. Entah apapun yang terjadi membuat saya berpikir dan berpikir. Ya memang kerjaannya tiap hari disuruh berpikir. Mulai dari medik, praktikum, tutorial yang tutornya buat saya gak bisa ngomong *semacam puasa ngomong*,kuliah yang dokternya gak suka mahasiswa yg berisik *mending tidur*, ngurusin inilah itulah, orang yang buat kepikiran lah, sampe ada orang semacam kalo ditanya trus cuman ketawa *bikin kesel*, hingga pelatih futsal kami yang secara tiba2 semacam ngambek dan gak mau ngelatih lagi. Yaaaaaah, komplikeitet lah bikin aku galau :’)
sampek lupa mau nulis apa -________-“ #guling2

*20 menit kemudian*

Oh iya, hari ini aku jadi petugas tutorial sebagai sekretaris meja. Kerjaannya nulis tapi tadi aku mendapat kesempatan perak (pengganti emas *mahalmi emas sekarang, dolar saja naik* #fakta) untuk menjawab pertanyaan berdasarkan seven jump pada sistem pembelajaran PBL #nahloh #apaitu :D. Trus hari ini tetap saja tutorku yang dapat nilai terbaik pada diskusi tutorial karena kita tidak akan pernah menadapat posisi terbaik dalam penilaiannya yang selalu menaggap kemampuan kita setara dengan kemampuannya SEKARANG yang sudah dokter yang sangat perpengalaman :’) (love you dok :3)

Kabar yang sedikit membuat gembira kemudian datang, kalo kuliah diundur. Yeaaaaah \m/, aku tau kalian pasti juga seneng kan kalo dosennya gak dateng trus main deh ke mall :’). Tapi sayang, kesempatan itu belum pernah ada dalam catatan kamus aku -_-“.. yah, jam 1 praktikum patologi anatomi. Kebayang gak siih enaknya -___-“. Menguntungkan sebenarnya kuliahnya diundur, karena malam senin itu malam love the tutorial jadi belum belajar buat praktikum. Jadi tau kan, kenapa main ke mall di sela waktu kosong itu tidak pernah akan terjadi? (lagian mallnya dari kampusku meminum waktu sekitar 1 jam :3, masa iya baru nyampe trus balik lagi -___-“).  

Boleh tertidur tapi jangan sampe bablas, begitulah kira2. Pulang kampus, makan, trus niatnya sih mau belajar tapi tidur sebentar mungkin gpp juga :D. hahahaha. Kali ini tidur disengaja dan memasang alaram biar gak telat ke kampus. Tetoooooot jam 12 begitu cepat berlalu. Hati siap untuk praktikum #eh. Waktu yang tersisah dipake untuk melihat deretan alfabet yang terangkum dalam barisan berlembar2 materi praktikum patologi anatomi. Pretest dilalui dengan baik. Setiap praktikum ini selalu di suruh nggambar. Tapi sampe sekarang aku belum bisa menggambar dengan baik. Sampe teman sebangku aku bilang, “rit itu yang kamu gambar sawah dimana” -____-“.  Jujurnya e, sa terharu :D.

Dengan bangga ku tunjukkan gambar hasil pengamatanku dari lensa mikroskop. Trus mbaknya bilang, “gpp, penampang alsinya memang susah dituangkan dalam gambar. Yang penting kamu paham dan ngerti perbedaannya”. Seperti itulah kehidupan, kadang kita harus memahami sesuatu yang abstrak agar dapat menjalani hidup, dengan atau tanpa kegalauan yang dapat melanda :D. ulasan polpen pinjaman dan pensil pinjaman (serius gak modal bukan gak niat belajar kok :') :D), gambar demi gambar yang abstrak dihasilkan hingga selesai dan diacc, yeaaaaay \m/. boleh pulang :D, selama 2 hari ini menunggu ada yg sms tapi belum ada kabar sama sekali *elus jilbab*, lanjutkan hidup lagi #eh :D.


  
 
*30 menit kemudian*

Satu dua satu dua satu dua satu dua, gerak kaki mengarahkanku ke pelataran parkir depan fakultas. Latian futsal, dua bola cantik yang kulitnya sudah terkelupas itu menemani latihan kita pada sore itu. yaaaaah, bola, pemain dan tanpa pelatih. Patah hati mungkin sedikit mewakili perasaan kami kepada mamas pelatih yang meninggalkan kami pada latihan kali ini. padahal udah daftar ikut turnamen bulan desember besok. Yah kita harus mandiri #HARUS. Dengan. Latihan hari ini diakhiri dengan makan malam dengan keterbatasan dana. Irit pun dimulai saat kertas menu pesanan diantarkan oleh waitersnya.

Yaaaaah, sambal sepiring berdua, sayur 3 piring berlima, nasi sebakul, dan lauk masing2 beda. Berdasarkan hasil perhitungan ala ibuk2, ternyata duit masih sisah dan kami dapat memesan air berwana coklat kemerahan seperti teh pake es dan air berwarna kuning muda pucat yang rasanay kyk jeruk dicampur es -_____-“. Makan menjadi hikmad, Sebenarnya cuman aku aja yang gak bersuara. Sampe sampe temanku bilang, “ riit, kamu makannya tuma’ninah sekali”. Aku laper mbak bro -____-“, maafkan akuuuuh :D. Tidak dalam sekejap makanan kami habis dan duit setelah bayar masih sisah.. hahahahaha

Pulang pulaaaaaang, meskipun perut sudah terisi dengan baik tapi masih ada satu hal yang membuatku berpikir :’).  Semacam harus sabar menjalani keseharian, semacam menyimpan sesuatu yang tak bisa diungkapkan (semacam nahan pup, keringat dingin to? :p). Dan entah kenapa setiap tulisan saya dari tadi ditandai dengan ekspresi melow, swallow *merek sandali*, galau -____-“. Ya sudahlah.. Teknik yang penting saat kamu galau adalah mencoba menyibukkan diri dengan hal yang baik, menggambar misalkan, olahraga, buang sampah, nongkrong samping tempat sampah juga bisa dicoba -_____-“.




Yuu bye byeeeeeeee :D
*menghilang* #lagi :p

Tidak ada komentar: