*salam hangat untuk readers hebat*....
X:
“makan es hampir tiap hari seperti itu sepertinya tidak baik juga untuk
kesehatanmu”
Me:
“…. Iya, saya pun berpikir demikian. Hmm, pokoknya untuk besok dan dalam jangka
waktu satu minggu ini saya tidak mau
makan es dulu”
Kurang lebih seperti itu percakapan yang
terjadi antara saya dan salah seorang teman via sms semalam. Yah, akhir-akhir
ini gue konsumsi es lumayan seringg dan dalam jumlah yang lumayan BANYAK
(mangkuk esnya tinggi besar soalnya).
Apalagi kalau weekend, hampir enggak ada
bolongnya. Sempat khawatir sama kondisi kesehatan, takutnya malah gara-gara
kebanyakan makan es, gue bisa diserang sakit flu, batuk, dll. Yah, tapi apa di
kata es nya enak, apalagi abang es nya suka jualan depan kosan tepat jam 1 atau
paling lambat jam 2 siang (sampe hafal jadwalnya) di saat matahari lagi
eksis-eksisnya, disaaat dahaga lagi… begitulah :D
jadi tiap dengar bunyi “teng teng teng
teng” gue cepat-cepat keluar dan teriak “mas…………..”
(yah begitulah kira-kira).
Dan di saat gue udah janji sama diri gue
sendiri buat enggak nyentuh es dulu dalam waktu satu minggu (belum bisa bilang
dalam waktu 2 atau 3 minggu, takutnya malah melanggar aturan sendiri, karna
enggak bisa lama-lama tanpa santapan legendaries itu). Godaan malah datang
mendekati gue, seolah es menari-nari ala JKT 48 dihadapan gue. Kejadiannya di
sore hari, saat semalam gue baru bikin perjanjian untuk tidak nyentuh es (ini
berarti perjanjian yang gue buat, belum genap 24 jam) tiba-tiba pas pulang
kantor kakak gue datang dengan kantong hitam kecil yang berisikan 3 es krim
coklat dengan taburan toping yang sepertinya ENAK.
“NiH !!!” kakak pun menyodorkan kantong
plastic hitamnya, kearah gue.
Gue terdiam sejenak, gimana sama janji
gue semalam? Janji gue yang enggak mau nyentuh es dulu selama seminggu? Gimana
sama perjanjian itu? Apa gue harus tetap sama pemdirian gue? apa gue harus
tetap patuh sama peraturan yang gue buat semalam? Atau?
Nyumi….. seketika eskrim pun mendarat di
mulut gue. Ini artinya,….. gue langgar aturan yang udah gue buat semalam. Berat
memang, tapi apa ada yang lebih berat dari ini? melihat 3 bungkus es krim
nganggur tak bertuan? Kan kasihan kalo es krimnya dibiarkan mencair dan
akhirnya tak bisa dimakan, lalu dibuang begitu saja(?) dimana hatimu, saat
harus membuang makanan enak seperti itu? :”)
Entahlah, mungkin sama peraturan satu
ini gue benar-benar belum bisa konsisten. Gue ingat tekad gue beberapa jam yang
lalu (semalam) untuk enggak nyentuh es krim selama seminggu akhirnya pupus
juga~ ah, gue benar-benar enggak konsisten.
Sambil menikmati lembutnya es krim
coklat, gue kembali terbayang-bayang sama kata-kata gue semalam sama seseorang
via sms “Hmm, pokoknya untuk besok dan
dalam jangka waktu satu minggu ini saya tidak mau makan es dulu”
Faktanya? Gue bahkan makan 2 es krim sekaligus
:”)
Setelah eskrimnya habis, gue pun kembali kirim sms:
Me: gue makan es krim lagi :”)
X: padahal baru semalam bilang enggak
mau makan es -__-“
Me: apa yang anda lakukan jika kakak
pulang bawa es krim 3 dan dia hanya sanggup makan 1? Apa anda mau membiarkan es
krim tersebut mencair dan tak dimakan?
X: Haha, kakakmu tidak mungkin beli 3
kalau dia tau hanya sanggup habiskan satu. Jadi, saya perkirakan ada seseorang
yang pesan duluan sebelumnya. Dan saya tau orang itu siapa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar