Assalamu alaikum selamat hari senin, selasa, rabu, kamis, jum'at, sabtu atau minggu readers kece nan hebat. Sita waktunya sebentar yakss. ini ada postingan LAGI :D
sebelum baca postingan ini, alangkah baiknya jika readers seduh kopi terlebih dahulu -__-' #kelamaan !!!
okesiiip...
Postingan ini datang dari hasil
temu-kangen gue sama Raditya Dika (red: acara talkshow). Tau Raditya Dika kan?
Ituloh, yang Cuma napas doang bisa bikin orang ketawa sambil nangis
guling-guling. Selain karna emang gue suka lawakan-lawakan dia, baik dalam bentuk
tulisan, film pendek, layar lebar, layar pendek dan lebar atau apalah itu, gue
juga tertarik sama tema talk shownya malam ini “Happy to be a writer”
Writer artinya penulis. Dan blogger bisa
di kategorikan sebagai penulis juga kan yah? Iya dong, penulis di blognya
sendiri. Maka dari itu, gue semangat banget ikut talkshow beliau *apa ini
beliau ? hah? :D
Kali aja gue bisa dapat ilmu
tulis-menulis dari abang dikung, begitu ia biasa disapa :D
Bukan Raditya Dika namanya kalau lagi
ngomong enggak ada yang tertawa sampe dagunya copot -__- gue heran nih orang
ada aja bahannya buat bikin orang ketawa. Kayanya gue pengen deh, ada saat
dimana ia melucu dan tak ada satupun yang ketawa *idiiih jahatnya :D
Kurang lebih dua jam sharing bareng, dan
gue dapat banyak banget pelajaran yang akhirnya bikin gue jadi lebih semangat
menulis. Gue sengaja ngeposting ini, bukan karna gue mau pamer kalo gue udah
ketemu Raditya Dika secara live, gue juga enggak bermaksud nyebarin ke
orang-orang kalau Raditya Dika bilang kalau gue itu unyu banget pas di sesi
Tanya jawab, gue juga enggak pernah niat mau pamer kalau gue beli tiket VIP dan
duduk paling depan. Iya, gue enggak pernah punya maksud kaya gitu *gak
bermaksud, tapi dari tadi udah kelihatan bener pamernya :D* HALAH ABAIKAN* mohon maaf lahir bathiiiiin :")
Jadi yang di perlukan oleh seorang
penulis itu adalah seorang penulis harus bisa belajar dari kegelisahan.
Kegelisahan-kegelisahan yang biasa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Kegelisahan-kegelisahan yang selalu mengganjal di hati kita, kita tuangkan
dalam sebuah tulisan *paham gak? kalau enggak, ya udah Tanya ke bang Dikungnya
aja langsung :p
Itulah sebabnya juga kenapa gue mau
ngeposting tulisan ini. Ya, karena postingan ini pun di ambil dari
kegelisahan-kegelisahan yang di rasakan oleh penulis. #Gelisah, kenapa pas
talkshow enggak ada sesi foto bareng bang Dikung -___-
Poin selanjutnya selain´‘menulislah dari
kegelisahan” yang sempat gue rekam dalam memori ingatan gue *cepat-cepat gue
tulis, karna rekaman ingatan gue suka gampang kehapus, buat jaga-jaga aja sih*
adalah menulislah sebagai diri anda sendiri. Jangan pernah berpikiran
menyama-nyamakan tulisan kita dengan tiga admin blog kece ini, misalnya :D
*misalnya doang kok, gak usah sinis gitu :D*
karna tiap orang punya gaya
menulis masing-masing. Semakin lain dari pada yang lain, niscaya semakin banyak
peminatnya :”)
Sejauh ini, gue masih enggak percaya
ternyata bang Dikung bisa serius juga. Tapi yah tetap aja, udah hampir serius…
eeeeeh penyakitnya kumat lagi *suka mendadak konyol* *dan selalu saja,
kekonyolannya menggegerkan suasana*
Oh iya, gue juga masih ingat kalau bang
Dikung bilang orang yang patah hati itu inspirasinya datang jauh lebih banyak.
Makanya, moment patah hati adalah moment yang paling baik untuk menulis. Karena
orang yang patah hati biasanya punya banyak inspirasi #uhuuuk. Horeeee hidup
yang seriing patah hati* #eehmaap :D tapi enggak berarti kalo gak lagi patah
hati enggak bisa nulis dong yah ~
Terus bagaimana dengan mood??? mood yang
suka kesana kemari pas mau nulis??? Actually, ini adalah problem yang sering
ditemukan atau dirasakan sama penulis postingan ini. Penulis postingan ini pun
sering kehilangan mood saat tulisan belum selesai, alhasil tulisan belum sampai
ending, eeeeh penulisnya malah menyudahinya.
Nah, berdasarkan Tanya jawab sama bang
Dikung, yang namanya mood itu bukan di tunggu kapan datangnya, melainkan di
cari. Dan penulis yang baik adalah penulis yang tidak pernah kehilangan mood
untuk menulis. Adapun kalau ia merasa moodnya mulai hilang, ia pasti akan berusaha
bagaimana caranya untuk meraih mood tersebut kembali padanya. Eciiieee ~
Jadi, apa alasanmu untuk tidak menulis
??? :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar